Kamis, 18 April 2013

Kini…. FKUI atau Beasiswa Jepang

Setelah akhirnya ikut test ITB juga dan hasilnya diterima, anak saya melepaskan kursinya di ITB dan memilih FKUI. Namun, tawaran bea siswa dari Jepang yang sangat menggiurkan, menjadi sebuah kebimbangan/persoalan baru. Saat ini Ia telah resmi menjadi mahasiswa kedokteran UI karena Ia baru saja registrasi dan sudah mendapatkan kartu mahasiswa dan jacket kuning kebanggaan. Namun, Ia pun saat ini telah lolos 2 tahap seleksi untuk penerima bea siswa ke Jepang dengan pilihan jurusan tehnik atau science. Kami hanya tinggal menunggu wawancara akhir. Bea siswa Jepang ini dari sisi ekonomi sangat mengiurkan, karena selain biaya kuliah dan buku yang ditanggung, penginapan disediakan, juga mendapatkan uang saku yang lumayan besar. Pendek kata saya bisa bebas merdeka mengenai biaya, bahkan dari pengalaman kakak kelas di Jepang, sangat memungkinkan baginya untuk menabung hingga sekitar 5 juta rupiah per bulan. Selain alasan ekonomi, tentu saja pengalaman hidup di negara maju, bahasa, exposure internasional, kemandirian adalah suatu nilai lebih jika memilih bea siswa ini. Dalam soal waktu kuliah, di Jepang juga akan memakan waktu 5,5 tahun (sama dengan FK-UI), karena 1,5 tahun pertama diisi dengan belajar bahasa jepang dahulu. Kelebihan FKUI tentu saja masalah pekerjaan setelah lulus. Ia tidak harus meniti karier, sebagai profesional ia langsung bisa praktek dan bahkan menciptakan lapangan kerja bagi asistennya, perawatnya, dll. Dengan sikap anak saya yang cenderung introvert (lihat karakter anak saya dalam postingan terdahulu), menjadi dokter bukanlah halangan. Sepanjang ia pintar dan trampil dalam bidangnya, maka ia akan dicari pelanggannya. Namun bila ia masuk ke tehnik atau science, ia tentunya harus meniti karier di sebuah perusahaan, walaupun mungkin saja bisa berwirausaha, namun hal tsb bukanlah hal yang mudah. Belum lagi, kemandiriannya dan kemampuan sosialnya yang masih perlu diasah….. membuat kami khawatir apakah ia mampu mengatasi masalahnya sendiri di negeri orang ? apakah ia mampu mengatasi rasa rindunya pada tanah air dan keluarganya ? dan yang terpenting, apakah nantinya ia bisa meniti karier dengan sukses ? Pertimbangan lain, kelihatannya saat ini ia enjoy dengan FKUInya …….apakah bijak bila saya mendorong untuknya untuk pergi Ke Jepang dan melepas FKUI nya ??? Bagaimana menurut rekan blogger ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar