Rabu, 30 November 2011

Selamat Ulang Tahun Ayah

Aku melirik jam weker di sebelah bed lamp. Jarum jam menunjukkan pukul enam pagi. Aku meregangkan otot-ototku yang masih terasa kaku. Aku gerakkan punggungku ke kiri dan kanan untuk membebaskanku bergerak. Hari ini, aku harus sesegera mungkin berangkat ke kantor, atasanku ingin menemuiku. Aku heran mengapa hanya aku saja yang disuruh menemuinya, rekan kantorku yang lain tidak.
            Dengan malas aku melangkahkan kakiku menuju ruang tengah. Terdengar suara seorang wanita sedang bernyanyi di dapur. Angel. Istriku yang tengah hamil enam bulan sedang membuat sarapan untukku. Perlahan aku menghampirinya. Aku memeluknya dari belakang ketika ia mengocok telur.
            “Lagi masak apa?” tanyaku sambil mencumi pipinya.
            “Ini, aku bikin telur dadar buat kamu, sayang.” Jawabnya sambil terus menggerakkan tangannya yang lincah.
            “Oya, semalam ayah kamu telepon, sepertinya dia ingin bicara dengan kamu.” Tambah istriku memulai pembicaraan.
            “Kapan? Kok aku gak tahu?” balasku.
            “Semalam, setelah kamu pulang dari kantor. Ketika aku bilang kamu lagi tidur , ayah kamu mengurungkan niatnya buat ngomong sama kamu, lagian beliau kan tahu kalo kamu lagi tidur, gak mau diganggu, susah dibangunin lagi,” jawabku istriku.
            “Ya, biar aku telepon nanti, mungkin Ayah Cuma ingin tahu kabarku di Bandung,”
*** 
            Namaku Johan, usiaku saat ini 29 tahun. Di usiaku yang masih muda ini, boleh di bilang aku termasuk pemuda yang beruntung. Aku bekerja di salah satu kantor keuangan di Bandung sebagai akuntan. Di antara semua karyawan yang ada di kantor, aku adalah anak kesayangan atasanku. Ia sering memberiku gaji tambahan karena aku biasa mengerjakan pekerjaan tepat waktu dan boleh dibilang memuaskan daripada karyawan yang lainnya. Kesuksesan ini tidak aku dapatkan secara instan dan mudah seperti membalikkan telapak tangan. Aku masih begitu ingat, betapa semangatnya ayahku yang bekerja sebagai cleaning service untuk membiayaiku sekolah meski aku tahu, penghasil ayah saja pas-pasan untuk makan sehari-hari.
            “Yah, aku mau berhenti sekolah saja,” jawabku suatu ketika, saat aku duduk di bangku kelas dua SMA.
            “Untuk apa?” tanyanya sambil melirikku dengan tatapan kurang setuju.
            “Aku tidak mau Ayah terbebani dengan biaya sekolahku,”
            Ayahku tersenyum, “Kamu gak usah mikir biaya sekolah kamu, itu urusan Ayah. Kalau kamu berhenti sekolah, sama saja kamu mematahkan semangat Ayah. Ayah tidak mau kamu nantinya seperti Ayah yang hanya tamatan SD ini,”
            “Iya, Yah. Tapi, apa Ayah masih sanggup membiayai sekolahku?”
            Ayah mengeluarkan dompet dari kantong celananya, dompet yang lusuh, robek di sana-sini, “Biar dompet Ayah ini sudah tidak layak pakai seperti ini, tapi bisa membiayai kamu sekolah. Ayah akan melakukan apa saja untuk bisa menyekolahkanmu, karena Ayah ingin kamu sukses,” jawabnya sambil menunjukkan dompet lusuh itu padaku, anak satu-satunya.
            Aku tersenyum lebar, “Terima kasih, Yah! Nanti, kalau aku sukses, pasti aku ganti dompet Ayah yang lusuh itu dengan yang lebih bagus,” jawabku.
***
            Telepon genggamku berdering keras ketika aku tengah sibuk menyelesaikan pekerjaanku. Aku yang sedang meyusun laporan keuangan perusahaan – yang harus diselesaikan dengan segera – menghentikan aktivitasku sejenak. Aku merogoh telepon genggam di saku celanaku. Ku lihat di layar, tertulis nama Ayah sedang menelponku.
            “Halo, Yah!” jawabku segera.
            “Halo, Joe! Sedang apa?” tanyanya.
            “Ini nih, aku lagi sibuk nyusun laporan keuangan, mesti diselesaikan hari ini, Yah! Ada apa, Yah? ” tanyaku.
“Tidak apa-apa, Ayah hanya sekedar ingin ngobrol saja,”
“Oh, jangan sekarang ya, Yah! Nanti Johan telepon lagi! Pasti Johan telepon,” janjiku.
“Baiklah,” jawab Ayahku.
***
Jam sepuluh malam, aku baru tiba di rumah. Dengan pikiran yang lelah, aku memasuki rumah. Aku baru pulang dari kantor. Ketika jam kerja sudah habis, aku masih harus menghadiri meeting, menemani atasanku. Istriku menyambut, ia langsung meraih tasku dan membawanya ke kamar. Aku menghempaskan tubuhku di sofa ruang tamu, melepaskan lelah yang tengah menghampiriku. Aku merogoh kantong celanaku. Aku raih telepon genggamku yang sengaja aku nonaktifkan saat meeting. Aku berniat mengaktifkannya namun aku urungkan.
“Kenapa baru pulang jam segini?” Tanya istriku sambil duduk di sebelahku. Ia menyandarkan kepalanya tepat di dadaku.
“Aku habis dari meeting, Pak Robi mengajakku bertemu dengan client-nya.” Jawabku sambil membelai rambut istriku.
“O ya, tadi aku sama temen aku beli ini,” tiba-tiba istriku bangkit dan mengambil sesuatu dari plastik putih yang ada di meja.
“Apa ini?” tanyaku sambil membukanya.
“Sebulan yang lalu, kamu kan pernah bilang kalo kamu pengen beliin dompet itu buat Ayahmu, ya udah, tadi mumpung lagi ada uang lebih aku beliin,”
“Terima kasih, sayang!” ucapku sambil mengecup keningnya.
Istriku memang sangat perhatian, bukan hanya denganku tapi, dengan anggota keluargaku. Aku ingat benar, betapa tulusnya ia menerima keluargaku yang berasal dari kalangan ‘kurang mampu’. Aku masih ingat, betapa ia tidak mempedulikan statusku. Bukan hanya aku yang senang padanya, anggota keluarga begitu senang terhadap sikap baik Angel. Seperti hari ini, dia membelikan dompet yang ingin aku berikan untuk hadiah ulang tahun Ayahku. Sudah lama aku ingin membelikannya dompet itu untuk ayah, tapi aku selalu saja mengurungkan niatku itu, karena masih ada hal lain yang harus aku penuhi.
***
“Ayah,” panggilku dari kejauhan ketika kulihat Ayahku sedang berdiri di sebuah pintu yang begitu terang. Entahlah dimana aku tidak tahu.
Ayahku hanya menoleh padaku, dia tersenyum, kemudian kembali memandang pintu itu lagi.
“Ayah,” panggilku lagi. Ayahku melakukan hal yang sama seperti sebelumnya.
Aku mendekatinya. Matanya terlihat cerah di usianya yang beranjak 65 tahun. Aku melihat wajahnya berseri-seri.
“Ayah, selamat ulang tahun, ini untukmu,” kataku sambil memberikan dompet yang dibelikan istriku.
Ayahku tersenyum menerimanya. Ia terlihat begitu beda.
“Terima kasih anakku,” jawabnya pendek.
Aku tersenyum membalasnya. Lalu, ayahku kembali memandang cahaya terang yang ada di hadapannya. Ia berjalan seolah mengabaikan aku yang ada di dekatnya.
Aku terus memanggilnya, “Ayah, mau ke mana? Ayah…. Ayah… Ayah… mau ke mana?” panggilku. Aku berlari mengejarnya, namun sia-sia sepertinya ia tak mendengarku.
***
Jam tiga pagi, Angel terbangun ketika mendengar suaminya sedang menggigau.
“Sayang, bangun! Sayang!” ucap Angel membangunkan suaminya yang tengah menggigau menyebut Ayahnya. Keringat bercucuran dari dahinya. Dada suaminya basah berkeringat. Angel bingung harus melakukan apa.
“Ayah!” seru Johan kemudian tersadar dari tidurnya dengan nafas yang terengah-engah.
“Sayang, kamu kenapa?” Tanya Angel panic.
Johan tak menjawab. Ia mencoba mengontrol nafasnya yang masih naik turun, terengah-engah seperti habis lari. Angel beranjak dari tempat tidur dan mengambilkan segelas air putih untuk suaminya itu.
“Minum dulu,” ucap Angel yang masih diliputi kebingungan.
“Mana handphone-ku,” kata Johan setelah meneguk air putih samba mencari handphone-nya.
“Ini, sayang!” Angel meraih handphone yang berada di dekat bed lamp dan memberikannya pada Johan.
“Kamu kenapa?” Tanya Angel yang masih penasaran dengan kejadian yang baru saja dialami oleh Johan.
“Aku mimpi Ayah,” jawabnya pendek sambil berusaha mengaktifkan handphone yang dimatikannya sejak ia meeting.
Terlihat beberapa pesan masuk di layar. Johan mengabaikannya. Ia sesegera mungkin mengontak Ayahnya. Johan baru ingat, kemarin ia berjanji untuk menelepon Ayahnya tapi, diingkarinya. Lama Johan menunggu teleponnya tersembung tapi, tak ada yang mengangkat teleponnya. Johan kemudian membuka beberapa pesan masuk di handphone-nya. Beberapa pesan masuk itu dari Angel, teman Johan dan Ayah! Tanpa piker panjang, Johan langsung membuka satu persatu pesan dari Ayahnya tersebut.
Sms pertama, “Nak, kapan pulang? Ayah ingin bertemu, sudah hampir dua tahun ini tidak pulang.”
Sms kedua, “Johan, Ayah masih menunggu teleponmu, aku ingin tahu kabar kehamilan istrimu,”
Sms ketiga,”Johan, kenapa HP mu tidak bisa dihibungi? Kamu marah sama Ayah?”
Sms ketiga, “Johan, ayah kamu masuk rumah sakit lagi. Jantungnya kembali bermasalah, ibu butuh bantuanmu, pulanglah… ayahmu ingin bertemu.”
Sms keempat, “Johan, innalillah… ayahmu meninggal, pulanglah….”
Betapa terkejutnya Johan membaca pesan terakhir yang masuk sekitar empat jam yang lalu itu. Ia benar-benar kaget dan tak percaya ketika membacanya. Ia meremas rambutnya. Air matanya tak kuasa ia tahan lagi. Ia menangis menerima kabar kematian Ayahnya itu.
“Ada apa sayang?” Tanya Angel panic.
“Aku menyesal, Ngel! Harusnya kemarin aku telepon Ayah,” ucap Johan dengan suara yang bergetar.
“Ada apa?” angel bertanya semakin tidak mengerti.
“Ayah meninggal,” jawab Johan pendek.
***
Aku berjalan dengan putus asa menyusuri pemakaman umum tempat Ayahku dimakamkan. Dengan pakaian serba hitam, aku menuju makam Ayahku. Ayahku meninggal karena serangan jantungnya. Harusnya, aku berada di sampingnya saat-saat terakhir ia membuka matanya tapi, aku justru tidak bisa melihatnya untuk yang terakhir kalinya. Ya Allah… kenapa harus begini?
Aku tak henti-hentinya menangis di depan makam Ayahku. Lama. Istriku juga begitu, ia juga trelihat sangat berduka dengan kepergian Ayahku. Sesekali aku menciumi batu nisan Ayahku. Aku ingin sekali mencium pipinya. Tapi semua telah terlambat. Hal itu hanya memuat penyesalan di dadaku semakin berat.
“Harusnya aku ada di sampingnya saat ia menghembuskan nafas terakhir kalinya,” ucapku dengan suara bergetar.
“Sayang, sudahlah, kita ikhlaskan kepergiannya,” sahut istriku.
“Ayah, maafkan Johan, Johan sering mengabaikan Ayah dengan pekerjaanku. Tadi, aku lihat di kantong Ayah masih ada dompet lusuh yang berhasil membuat Johan sukses seperti sekarang. Heh… rupanya Ayah masih memakainya. Yah, menantumu membelikan dompet baru untukmu, harusnya aku bisa memberikannya saat ulang tahun Ayah dua bulan yang lalu. Ayah, aku menyesal tidak melakukan itu. Harusnya Ayah bisa menerimanya saat ulang tahun Ayah,” kataku dalam hati, merenungi apa yang telah aku lakukan selama ini. Menyesal. Aku benar-benar menyesal kini.

Kepergianmu

Air matamu mengiris hatiku halus
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku

Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi

Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nurani
akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas

Seharusnya

Kini ku mengerti
Arti sebuah cinta
Mungkin dulu ‘ku salah menilainya
Ku tak pernah menyangka
Hatiku terluka karena dia
Mengapa hatiku terjatuh
Mengapa ‘ku merindu
Seharusnya bukan dia
Walau semua telah berlalu
Hatiku trus berkata
Seharusnya bukan dia
Yang ku cinta
Semua yang terjadi
Harusnya menjadi kisah yang berarti
Untukku
Perjalanan ini telah memberi
Makna di hati
Ku cinta dirinya tapi ‘ku terluka
Ku pegang janjinya
Tak stu ‘pun nyata
Sadarkah dirinya kini ku tersiksa
Mampukah diriku tuk mengakhirinya

Pergi dengan Indah

Saat ku tak mampu bertahan lagi
Yang ku mau hanya tak menyakitimu
Biar saja kau tahu sendiri
Cinta itu tak hanya mencari kesenangan diri
Saat ku harus katakan perpisahan
Yang kau mau hanya ku tetap bersamamu
Aku sangat mengerti sayangku
Tapi maafkan ini semua harus berakhir
Aku masih cinta itu sebabnya ku pergi
Aku masih sayang itu sebabnya ku minta kau berpikir
Cinta bukan luka, tapi cinta memahami
Semoga hidup ini lebih berwarna bagi kita
Meski harus berpisah jauh
Jauh, terpisah jauh
Terpisah jauh
Aku masih cinta itu sebabnya ku pergi (aku masih cinta)
Aku masih sayang itu sebabnya ku minta kau berpikir
Aku masih cinta itu sebabnya ku pergi (aku masih sayang)
Aku masih sayang itu sebabnya ku minta kau berpikir
Aku masih cinta, aku masih sayang
Biar saja kau tahu sendiri
Cinta itu tak hanya mencari kesenangan diri

Aku Pasti Memilih

Ampuni aku bila aku menyayangimu
Saat aku bersamanya
Pahamilah bahwa rasa cinta
Karna datang tak terduga


Kau tahu aku tak sendiri
Dan ku harap kau mengerti..


Aku pasti memilih siapa yang aku cinta
Dia atau dirimu
Walau pasti kan ada terluka tersakiti
Tapi harus ku lakukan
Demi semua rasa cinta
Yang t'lah terbagi
Antara kita maafkanlah
Aku pasti memilih

Padahal Ku Slalu Ada

Bagai malam tak berbintang hatiku sepi tanpamu
Kuingin engkau ada disini...
Tapi semua tak terjadi, kini engkau telah pergi
Padahal aku selalu ada.. menemani dirimu..
Disaat kau jatuh, disaat kau butuh..
Disaat kau perlu, disaat kau rindu..
Kuselalu ada disisimu..
Tak pernah tinggalkanmu..
Semua kata yang kau ucap, hanya manis ditelinga
Bahwa aku yang terbaik untukmu
Secepat itu berubah, kau pergi begitu saja
Padahal aku selalu ada, menemani dirimu..
Disaat kau jatuh, disaat kau butuh..
Ku tetap setia disampingmu..
Disaat kau perlu, disaat kau rindu..
Kuselalu ada disisimu..
Tak pernah tinggalkanmu..

Menanti Keajaiban

Ketika rintihan tangisku
Tak juga bisa luluhkan hatimu
Ketika syair dan nada
Tak juga membuatmu menjadi milikku

Haruskah diriku
Menanti keajaiban
Berharap dirimu
Bisa bersanding denganku
Walau badai datang
Menghantam tubuhku ini
Ku tak akan urungkan niat bersamamu

Ketika rintihan tangisku
Tak juga bisa membuatmu mengerti
Aku pun semakin terjerat
Di dalam bayangmu
Diriku tenggelam

Tak pernah bisa aku bayangkan
Bila diriku sempurna mungkin kau kan menerima
Tapi ku hanya manusia
Yang tak berharga

Surat dari anak yang di ABORSI

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarrakatuh

Untuk Bundaku tersayang ..
Dear Bunda,

Bagaimana kabar bunda hari ini? Semoga bunda baik-baik saja :)
Nanda juga disini baik-baik saja bunda ..
Allah sayang banget deh sama nanda. Allah juga yang menyuruh nanda menulis surat ini untuk bunda.
Sebagai bukti cinta nanda sama bunda ..

Bunda, ingin sekali nanda menyapa perempuan yang telah merelakan rahimnya untuk nanda diami walaupun hanya sesaat
Bunda, sebenarnya nanda ingin lebih lama tinggal di rahim bunda, ruang yang kata Allah paling kokoh dan paling aman di dunia ini, tapi rupanya bunda tidak menginginkan kehadiran nanda, jadi sebagai anak yang baik. Nanda pun rela menukarkan kehidupan nanda demi kebahagiaan bunda. Walaupun dulu, waktu bunda meluruhkan nanda, rasanya sakit banget bunda, badan nanda rasanya seperti tercabik-cabik dan keluar sebagai gumpalan darah yang menjijikan apalagi hati nanda, rasanya nyeri, merasa seperti aib yang tidak dihargai dan tidak diinginkan.
Tapi nanda tidak kecewa kok bunda. Karena dengan begitu, bunda telah mengantarkan nanda untuk bertemu dan dijaga oleh Allah bahkan nanda dirawat dengan penuh kasih sayang di dalam surga-Nya.

Bunda, nanda mau cerita. Dulu nanda pernah menangis dan bertanya  kepada Allah, mengapa bunda meluruhkan nanda saat nanda masih berupa wujud yang belum sempurna dan membiarkan nanda sendirian disini? Apa bunda tidak sayang dengan nanda? Bunda tidak ingin mencium nanda?Atau jangan-jangan karena nanti nanda rewel dan suka mengompol sembarangan? Lalu Allah bilang, bunda kamu malu sayang.. kenapa bunda malu? Karena dia takut kamu dilahirkan sebagai anak haram.. anak haram itu apa ya Allah? Anak haram itu anak yang dilahirkan tanpa ayah, bukannya setiap anak itu pasti ada ayah dan ibu?Kecuali nabi Adam dan Isa? Allah yang Maha Tahu menjawab bahwa bunda dan ayah memproses nanda bukan dalam ikatan pernikahan yang syah dan diridhoi Allah.
Nanda semakin bingung dan akhirnya nanda putuskan untuk diam.

Bunda, nanda malu terus-terusan nanya sama Allah. Walaupun Dia selalu menjawab semua pertanyaan nanda tapi nanda mau nanya sama bunda aja, pernikahan itu apa sih bunda? Kenapa bunda  tidak menikah saja dengan ayah?Kenapa bunda membuat nanda jadi anak haram dan mengapa bunda mengusir nanda dari rahim bunda dan tidak memberi kesempatan nanda untuk hidup di dunia dan berbakti kepada ayah dan bunda? hhi maaf ya bun nanda bawel banget, nanti saja nanda tanyakan bunda kalau kita ketemu.

Oh iya bun, suatu hari malaikat pernah mengajak jalan-jalan nanda ketempat yang katanya bernama Neraka. Tempat itu sangat menyeramkan dan jauh berbeda dengan tempat tinggal nanda di surga. Disitu banyak orang yang dibakar pakai api bun, minumnya juga hanya dikasih nanah dan makanan nya buah-buah aneh, banyak durinya bun, yang paling parah ada perempuan yang ditusuk dan dibakar kaya sate gitu, serem banget kan bunda?
Lagi ngeri-ngerinya, tiba-tiba malaikat bilang sama nanda. "Nak, kalau bunda dan ayahmu tidak bertaubat kelak disitulah mereka ditempatkan.Disitulah orang yang berzina akan tinggal dan disiksa selamanya."
Seketika itu nanda menangis dan berteiak-teriak memohon agar bunda dan ayah jangan dimasukkan kesitu. Nanda sayang bunda, nanda ingin rasanya pulang ke rahim yang kokoh yang berada di perut bunda, nanda ingin merasakan belaian tangan bunda dan nanda ingin kita tinggal bersama di surga-Nya Allah. Nanda takut bunda dan ayah kesakitan seperti orang-orang yang disiksa di neraka.

Lalu dengan lembut malaikat berkata "Nak, kata Allah kalau kamu sayang, mau bertemu dan ingin ayah bundamu tinggal di surag bersama denganmu, tuliskanlah surat untuk meraka, sampaikan berita baik bahwa kamu tinggal di surga dan ingin mereka ikut, ajaklah mereka bertaubat dan sampaikan juga kabar buruk jika mereka tidak bertaubat mereka akan ditempatkan dan disiksa di neraka seperti orang-orang yang kau lihat tadi."

Saat mendengar itu, segera saja nanda menulis surat ini untuk ayah dan bunda, menurut nanda Allah itu baiiiiik banget bun. Allah akan menerima dan akan memaafkan semua kesalahan umat-Nya asalkan mereka mau bertaubat nasuha. Bunda mau kan bertaubat ? ajak ayah juga ya bun, nanti nanda jemput bunda dan ayah di padang Mahsyar, nandi janji mau bawain minuman dan payung buat ayah dan bunda disana nanti, soalnya kata Allah disana nanti bakal panas banget bun, antriannya juga panjang, semua orang sejak jaman nabi Adam kumpul semua disitu. Tapi bunda jangan khawatir, Allah janji walaupun ramai kalo ayah sama bunda benat-benar bertaubat dan jadi orang baik, pasti nanda bisa bertemu dengan kalian..

Bunda kasih kesempatan buat nanda ya, biar nanda bisa merasakan nikmatnya bertemu dan berbakti kepada orang tua, nanda juga mohon banget sama bunda , jangan sampai adik-adik nanda mengalami nasib yang sama seperti nanda, biarlah nanda saja yang merasakan sakitnya ketersia-siaan itu. Tolong ya bunda, kasih adik-adik kesempatan untuk hidup di dunia menemani dan merawat bunda jikalau bunda tua nanti.

Sudah dulu ya bunda, hanya ini yang bisa nanda sampaikan kepada ayah dan bunda. Nanda tunggu kehadiran ayah dan bunda disini ya. Nanda sayang sama ayah dan bunda.:')



Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarrakatuh

Sudahlah

Cerita laluku seakan nyata
Larut kita didalam rasa
Mengalir terbawa jangan teruskan
Kita yang pernah mengukir cinta
Berbayang masa saat bersama
Hanyutkan kita coba hentikan

Sudahlah ... aku pergi
Sudahlah ... aku pergi

Lelahkan jiwa meski berharap
Rasakan lagi cinta kita dulu
Tapi .. ah .. ah .. kita terpisahkan

Derasnya sisi religi
Mengasah alur hidup kita
Jangan sesali 
Coba kuatkan hati .. oh
Aku pergi ...

Hujan Kemarin

Kemarin ku dengar kau ucap kata cinta seolah dunia bagai di musim semi
Kau datang padaku membawa luka lama ku tak ingin seolah semua seperti duu

Tak ingin lagi rasanya ku bercinta
Setelah ku rasa perih
Kegagalan ini membuatku tak berdaya

Tak dapat lagi rasanya ku tersenyum
Setelah kau tinggal pergi
Biar ku sendiri tanpa hadirmu kini lagi

Kecewa

Pernahkah kau pikir tentang perasaan ku saat ini
Tidak kah kau lihat betapa aku kecewa olehmu
Tak cukupkah kau terus sakiti hatiku ?
Ku semakin tak mengerti apa maumu ?
dengan cinta yang kupunya

Tulus suci pada dirimu
Akan ku coba pertahankan meski kau telah merobek hatiku
Tak cukupkah ku bersabar selama ini
Harus kah aku mengakhiri semua ini ?

Mengapa dirimu terus saja membohongiku ?
Apa salahku kasih ?
Hingga kau tega lakukan semua ini
Akupun tak sanggup bila harus terus begini
Tinggalkanlah aku 
Jika kau memang sudah tak cinta lagi

Tak Kan Ada Aku Lagi

Bila ini yang kau mau
Kau ingin meningglakan aku, silahkan pergi
Ku tak akan mencari
Ku relakan seutuhnya, sepenuhnya cintaku
Pamitlah menjauh, tak kan ku menahan

Berkelana lah untuk mencari cinta sejati mu
Seperti yang kau minta dan kau ucapkan pada ku saat itu

Tapi bila nanti kau tak temukan yang lebih baik
Janganlah kau sesali keputusanmu sendiri
Karna tak kan ada aku lagi

Kurelakan seutuhnya

Cinta Pertama

Cinta yang hadir saat engkau mulai
Mulai belajar arti sebuah pengorbanan
Belajar untuk memahami segala kekurangan
Pahami akan keikhlasan dan rasa bersyukur
Cinta yang siap berkorban
Cinta yang siap menerima
Cinta yang siap bertarung
Cinta yang siap sedih
Cinta yang siap berharap
Cinta yang siap berfikir
Saat datang dan tersadar akan suatu pilihan
Siap menerima itu bukan sekedar keindahan
Berkorban tuk mempertaruhkan jiwa raga
Berkorban tuk taruhkan kehidupan
Saat engkau berikrar dan bersaksi
Bersaksi diseluruh alam ini
Bahwa dia adalah bagian dari dirimu
Bahwa dia adalah bagian hidupmu
Menerima cinta dan kasihnya
Menerima segala kekurangannya
Mengukir makna hidup dalam arti nyata
Menerima dia sebagai istri/suami tercinta

Arti Sahabat


Kau masih berdiri
Kita masih di sini
Tunjukkan pada dunia
Arti sahabat

Kau teman sehati
Kita teman sejati
Hadapilan dunia
Genggam tanganku

Kau adalah..
Tempatku membagi kisahku
Kau sempurna
Jadi bagian hidupku
Apapun kekuranganmu

Penyesalan Seorang Ibu

 
Abby terpuruk dalam diam. Meresapi segala kesedihan yang ada. Kenyataan yang pahit tentang dirinya. Tangisannya tenggelam dalam derasnya hujan. Melarutkan segala sakit hatinya. Mengalir diatas tanah pemakaman, tanah merah yang menyimpan sejuta kenangan tentang dirinya dan ibunya.

Dia tetap terisak dalam aliran hujan. Menyesali semua yang telah ia lakukan. Bentakan itu, pukulan itu, omelan itu, masih terekam jelas dalam memory otaknya. Segalanya tentang ibu dan dirinya. Saat ibunya marah, memukulnya, dan yang terakhir mengusirnya.

Darma, suami yang baru 2 bulan mendampingi hidupnya, menghampiri dan memeluknya.

“Itu sudah takdir”, Hanya kalimat itu yang terucap dari mulut Darma.

Abby masih terus berlutut di depan nisan bertuliskan ‘RIANTI ANARITA’, ibunya. Yang terakhir terlihat, dia mulai memeluk batu nisan ibunya, hingga ia jatuh pingsan.

****

Tiga jam yang lalu, Abby masih ceria. Setelah turun dari mobilnya, dai dan sumainya langsung menuju ke gang dekat warung kopi. Para penduduk heran dengan kedatangannya. Seorang model yang sedang naik daun dan dikabarkan telah menikah dengan anak dari pengusaha modeling tempatnya bekerja 2 bulan lalu.

Abby terus saja melangkahkan kakinya sambil menggandeng tangan suaminya sambil tersenyum jika bertatap muka dengan orang.

“Nanti kalo aku diusir ibu lagi, mas yang tanggung jawab loh. Aku kan udah bilang kalo ibuku itu gak bener. Dia dulu suka mukulin aku. Oh ya kira – kira keadaan ibu gimana ya? Apa masih kerja kayak dulu?”

Darma hanya mengangkat tanyanya tanda tak tau.

“Kita cuman ngeliat kan? Nyerahin uang ini terus kita pergi. Aku masih takut kalo dipukul lagi… gak usah ngajak dia pindah ke rumah kita ya?”, Dipandangnya suaminya yang masih bergeming. “Mas Darma ngomong dong!”

“Iya sayang. Kita langsung pulang”, Jawab suaminya singkat.

Tak teresa mereka telah sampai di depan rumah bercat pink biru yang sudah mengelupas. Warna yang sama sejak ditinggalnya 3 tahun yang lalu.

“Permisi”, Ucap Abby sambil mengetuk pintu usang itu. Lama sekali, tak ada jawaban. Saat Abby akan mengetuk lagi, pintu tiba – tiba terbuka.

“Ya, cari siapa ya?”, Jawab orang yang membukakan pintu.

“Bi… Bi Yanti! Bi ini Abby bi!”, Sapa Abby girang.

“Abby, ini bener – bener kamu?”, Yanti histeris dan langsung memeluk Abby. “Ini suami mu? Kamu ngetop ya By sekarang… bibi kangen sama kamu”, Ucapnya setelah melepas pelukan.

“Iya bi ini Darma suamiku. Ngomong – ngomong, ibu mana?”

“Ibumu… emh, duduk dulu By, aku ambilkan minum dulu ya? Ayo duduk.”

Abby dan suaminya duduk dalam dia sambil menunggu kedatangan Bi Yanti dari dapur.

“Sayang, ada yang aneh.”, Kata Damar tiba – tiba.

“Aneh apa?”, Tanya Abby bingung

“Maaf ya menungu lama… ini silahkan diminum”, Bi Yanti datang dan langsung menghidangkan teh.

“Ibu mana sih bi? Kok gak keliatan? Apa masih kayak yang dulu? Masih main – main sama laki - laki?”, Tanya Abby lagi

“Abby, jangan ngomong itu.” Yanti memberi jeda, seakan menguatkan jiwanya untuk berkata kembali “Bibi gak kuat ngomong sebenarnya sama kamu, mending kamu baca surat yang ditulis ibumu”, Jawab Yanti sambil menyerahkan surat lusuh itu.

Abby segera membuka surat itu. Semula, wajahnya berkerut tanda tak mengerti, tapi setelah membaca beberapa saat, butiran air mata Abby mulai menetes dan membanjiri pipinya. Sedang Yanti sudah menangis dalam diam.

“Apa maksudnya ini bi? Apa?”, Abby histeris.

“Maaf, aku gak bisa jaga ibumu Abby, surat itu ditulis seminggu sebelum ibumu meninggal dua tahun yang lalu sebelum kamu ngetop By, maaf…”


Damar langsung merebut surat itu dan mulai membacanya.

Abby anakku.
Maafkan aku jika aku tak pernah membuatmu senang. Aku hanya bisa memukulimu disaat aku marah. Maaf Abby, aku tak bisa membuatmu tersenyum dan selalu saja membentakmu dengan kata – kata kotor. Kau tau sendiri kan ibumu ini memang orang yang kotor?

Saat kamu tak ada aku selalu uring – uringan mencarimu. Walau tak ada hasilnya. Yang ada malah dibohongi laki – laki yang katanya ingin membantu aku menemukanmu. Aku disuruhnya dengan paksa melayani teman – temannya tanpa harus dibayar.
Aku khilaf telah mengusirmu malam itu. Pasti kau menyimpan rasa sakit hati itu sampai hati yang terdalam.

Aku memang pelacur Abby, tapi aku juga ingin menjadi ibu, ibu yang baik untukmu, tapi aku merasa tak pantas menjadi ibumu. Dan akupun memukulimu Karena aku tak tau bagaiman cara mengekspresikan kasih sayang itu. Aku hanya tau bagaimana cara membelai laki – laki hidung belang saja.

Kau tau, aku tak mengerti kenapa aku memungutmu dari bawah jembatan saat usiamu 6 tahun. Tapi aku merasa, kau adalah malaikat kecilku yang akan menemani hidupku yang sepi ini. Makanya kau kupanggil Abby, Abby artinya malaikat.
Malaikat kecilku.

Aku ingin memberitahumu, aku tejangkit penyakit. HIV. Karena aku sering bermain dengan laki – laki.

Sebelum aku mati karena penyakit yang menggerogoti tubuhku ini, aku ingin mengucapkan bahwa AKU SANGAT SAYANG PADAMU. Mungkin aku sangat terlambat mengatakannya, tapi aku benar - benar sangat mencintai dan menyayangimu dari lubuk hati. Maafkan ibu Abby, hanya bisa mengatakannya lewat surat.

Maafkan aku Abby…




NB: Sejahat apapun ibu kita, dia tetap manusia terbaik yang pernah diciptakan Allah SWT. meski ia bukan ibu sebenarnya, tapi wanita manapun pasti memiliki sifat keibuan.


Hanya Kamu Yang Ku Mau

Untuk apa lagi
Kau tanyakan kisah
Yang telah usai

Jika itu hanya
Buatmu terluka

Salahkah aku
Bila ku punya
Masa lalu
Tak bolehkah
Aku melupakannya

Ijinkan aku bersanding denganmu
Ku tak ingin lukai hatimu
Biarlah kini kita ukir cinta ini
Usah kau pedulikan lagi

Jangan kau usik
Luka yang masih terbalut

Yang ku mau
Hanya dapat memahamimu
Yang ku harapkan
Menemanimu sampai
Akhir hayatku

Hanya kamu tak ingin yang lain……

Sebuah Kisah Yang Salah

Kehadiranmu dalam hidupku
Memberikan kisah yang sulit terlupa
Walau sempat terluka
Ku yakin kau masih mengenangnya

Kasih yang tercipta hanya rahasia illahi
Tar berwujud juga tak tercipta dalam nyata
Ku harus memahami dan merelakan keadaan ini

Kadang ada sesal terlintas
Mengapa kau harus hadir setelah dirinya
Tapi Itu hanya sesal tiada akhir

Kini yang jadi harapku
Entah apa yang kita rasakan
Biarlah menjadi bagian dalam hidup ini

Tak perlu harus bersemi
Biarkan rasa itu tetap ada dan terus ada
Setidaknya membiarkan asa itu
Sedikit menempati ruang dihatimu

Terlambat

Sudah terlambat
Jika kau baru mengerti
Maksud hatiku

Sungguh ku rindu
Setiap canda dan manja mu
Yang dulu pernah
Menghiasi indahnya hari ku

Semuanya kini tlah berlalu
Seiring bersama waktu
Yang tersisa hanya
Wajahmu
Dalam khayal dan mimpi-mimpi ku

Terkadang ada tanya
Dalam hati kecilku
Salahkah
Jika aku merindukanmu
Disaat aku sudah ada yang memiliki

Penyesalan

Andai ku mengerti
Arti sebuah kasih
Andai ku tahu
Kau mencintaiku

Tak seharusnya
Aku melukai hatimu
Tak semestinya
Ku menghindarimu

Tapi itu hanya suatu sesal

Karna..
Kau telah pergi
Yang tersisa
Hanya ragamu

Andai kudapat memutar waktu
Kan kucintai dirimu melebihi
Dari apapun

Akh….ku tak mengerti ?
Mengapa harus terjadi
Disaat aku mulai mencintaimu

Kepergianmu
Membawa cinta yang hampa
Ijinkan aku menemanimu
Memberikan cinta yang indah
Tuk kita nikmati bersama

Walaupun kini kau telah tiada
Ku tetap kan selalu mencintaimu :'(

Selasa, 29 November 2011

Aku Yang Tersakiti

pernahkah kau merasa jarak antara kita
kini semakin terasa setelah kau kenal dia
aku tiada percaya teganya kau putuskan
indahnya cinta kita yang tak ingin ku akhiri
kau pergi tinggalkanku
tak pernahkah kau sadari akulah yang kau sakiti
engkau pergi dengan janjimu yang telah kau ingkari
oh tuhan tolonglah aku hapuskan rasa cintaku
aku pun ingin bahagia walau tak bersama dia
memang takkan mudah bagiku tuk lupakan segalanya
aku pergi untuk dia
tak pernahkah kau sadari akulah yang kau sakiti
engkau pergi dengan janjimu yang telah kau ingkari
oh tuhan tolonglah aku hapuskan rasa cintaku
aku pun ingin bahagia walau tak bersama dia
(walau tak bersama dia)
oh tuhan tolonglah aku hapuskan rasa cintaku
aku pun ingin bahagia walau tak bersama dia

Hero

There's a hero if you look inside your heart
You don't have to be afraid of what you are
There's an answer if you reach into your soul
And the sorrow that you know will melt away
 
And then a hero comes along
With the strength to carry on
And you cast your fears aside
And you know you can survive
So when you feel like hope is gone
Look inside you and be strong
And then you'll finally see the truth
 That a hero lies in you

It's a long road when you face the world alone

No one reaches out a hand for you to hold
You can find love if you search within your self
And the empitiness you felt will disappear

   Lord knows dreams are hard to follow
   But don't let anyone tear them away
   Hold on, there will be tomorrow
   In time you'll find the way

Sephia

Hey Sephia
Malam ini ku takkan datang
Mencoba berpaling sayang
Dari cintamu

Hey Sephia
Malam ini ku takkan pulang
Tak usah kau mencari aku
Demi cintamu
Hadapilah ini
Kisah kita takkan abadi

Selamat tidur kekasih gelapku
( Oh... Sephia )
Semoga cepat kau lupakan aku
Kekasih sejati mu
Takkan pernah sanggup untuk melupakanmu

Selamat tidur kasih tak terungkap
( Oh... Sephia )
Semoga kau lupakan aku cepat
Kekasih sejati mu
Takkan pernah sanggup untuk meningggalkanmu

Hey Sephia
Jangan pernah panggil namaku
Bila kita bertemu lagi di lain hari
Hadapilah ini
Kisah kita takkan abadi

Back To December

I’m so glad you made time to see me
How’s life, tell me how’s your family?
I haven’t seen them in a while

You’ve been good, busier than ever

We small talk, work and the weather
Your guard is up and I know why

Because the last time you saw me

I still burned in the back of your mind
You gave me roses and I left them there to die

So this is me swallowing my pride

Standing in front of you saying I’m sorry for that night
And I go back to December all the time
It turns out freedom ain’t nothing but missing you
Wishing I’d realized what I had when you were mine
I’d go back to December turn around and make it all right
I’d go back to December all the time

These days I haven’t been sleeping

Staying up playing back myself leaving
When your birthday passed and I didn’t call

Then I think about summer all the beautiful times

I watched you laughing from the passenger side
And realized I loved you in the fall

And when the cold came, the dark days

When fear crept into my mind
lyricsalls.blogspot.com
You gave me all your love and all I gave you was goodbye

So this is me swallowing my pride

Standing in front of you saying I’m sorry for that night
And I go back to December all the time
It turns out freedom ain’t nothing but missing you
Wishing I’d realized what I had when you were mine
I’d go back to December turn around and change my own mind
I’d go back to December all the time

I miss your tan skin, your sweet smile, so good to me, so right

And now you held me in your arms that September night
The first time you ever saw me cry

Maybe this is wishful thinking

Probably mindless dreaming
If you loved again I swear I’d love you right

I’d go back in time and change it but I can’t

So if the chain is on your door, I understand

But this is me swallowing my pride

Standing in front of you saying I’m sorry for that night
And I go back to December
It turns out freedom ain’t nothing but missing you
Wishing I’d realized what I had when you were mine
I’d go back to December turn around and make it all right
I’d go back to December turn around and change my own mind
I’d go back to December all the time

All the time

InsyaAllah

Everytime you feel like you cannot go on
You feel so lost
That your so alone
All you is see is night
And darkness all around
You feel so helpless
You can`t see which way to go
Don`t despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side

Insya Allah3x

Insya Allah you`ll find your way

Everytime you can make one more mistake

You feel you can`t repent
And that its way too late
Your`re so confused,wrong decisions you have made
Haunt your mind and your heart is full of shame


Don`t despair and never loose hope

Cause Allah is always by your side
Insya Allah3x
Insya Allah you`ll find your way
Insya Allah3x
Insya Allah you`ll find your way

Turn to Allah

He`s never far away
Put your trust in Him
Raise your hands and pray
OOO Ya Allah
Guide my steps don`t let me go astray
You`re the only one that showed me the way,
Showed me the way 2x
Insya Allah3x
Insya Allah we`ll find the way

Rhyme In Peace

Apa kata yang tepat untuk protes terhadap waktu
Rhyme style apa yang pas untuk demo sedih diriku
Air mataku sanggup katakan lebih banyak dari pada
pesan yang disampaikan semua kata

Yoo.. yo capital A. N. double much respect fo ya
Kau Selalu karyakan beat untuk rima ber-lima
Meski jarak terbentang ambisi bukan halangannya
Roda dua F1Z menghempas debu Bogor-Jakarta

Sahabat terbaik dalam mengejar mimpi
Teman terhebatku untuk dapat berdiri
Kawan yang tepat untuk sharing hal-hal kecil
Kuping yang pas untuk
Untuk dengar rima Cypress Hill

Masih tergambar jelas alunan takdir
Kita lewati malam dengan sebotol beer
Bicara, tertawa, bertingkah semaunya
Sudah saatnya kau tenang di alam sana


Hari - hari yang kan ku jalani
Kini semua kan terasa sunyi ...
Walau hampa pasti ku hadapi
Ku ucapkan slamat jalan ...

Slamat jalan teman, semoga kau tenang
Semua canda tawa bayangmu takkan pernah hilang
Dalam setiap langkah, kau slalu ada
Sampai kini ku tak percaya kau telah tiada

Yo.. yo.. Mungkin batu nisan pisahkan dunia kita
Namun ambisimu kan kujaga slalu membara
Gapailah doa yang slalu kubaca
Menemani langkahmu menuju singgasana surga



Selamat tinggal
tidur yang lelap
mimpi yang indah
slamat jalan

Selamat tinggal (We love you my brother you'll always in my heart)
tidur yang lelap (Even now and forever we'll always one blood)
mimpi yang indah (Hope God give you heaven, may God be with you)
slamat jalan


kami detik ini tanpa kau seperti minus 1
Kami hisap King Arthur untuk kau kawan
Kami minum ini hanya untukmu teman
Kau adalah milik-Nya, dan kepada-Nya lah kau kembali
Sampai bertemu Brother, dialam sana nanti
Rhyme In Peace

Firasat

Kembali
Kulihat Awan Membentuk Wajahmu
Desah Angin Meniupkan Namamu
Tubuhku Terpaku
Semalam
Bulan Sabit Melengkungkan Senyummu
Tabur Bintang Serupa Kilau Auramu
Akupun Sadari
Kusegra Berlari
Cepat Pulang
Cepat Kembali Jangan Pergi Lagi
Firasatku Ingin Kau Tuk Cepat Pulang
Cepat Kembali Jangan Pergi Lagi...

Akhirnya
Bagai Sungai Yang Mendamba Samudra
Kutahu Pasti Kemana Kan Ku Bermuara
Smoga Ada Waktu

Sayangku
Kupercaya Alam Pun Berbahasa
Ada Makna Dibalik Semua Pertanda
Firasat Ini
Rasa Rindukah Ataukah Kedamaian
Aku Tak Perduli
Kuterus Berlari

Cepat Pulang
Cepat Kembali Jangan Pergi Lagi
Firasatku Ingin Kau Tuk Cepat Pulang
Cepat Kembali Jangan Pergi Lagi

Dan Lihatlah Sayang
Hujan Turun Membasahi
Seolah Turun Air Mata

Cepat Pulang
Cepat Kembali Jangan Pergi Lagi
Firasatku Ingin Kau Tuk Cepat Pulang
Cepat Kembali Jangan Pergi Lagi
Firasatku Ingin Kau Tuk Cepat Pulang
Pulang...

Aku Pun Sadari
Engkaulah Firasat Hati.
.

Ku Pinang Kau Dengan Bismillah

Tuhan memberikanku cinta
untuk ku persembahkan hanyalah padamu
Dia anugerahkanku kasih
hanya untuk berkasih berbagi denganmu
atas restu Allah ku ingin milikimu
ku berharap kau menjadi yang terakhir untukku
restu Allah ku mencintai dirimu
ku pinang kau dengan Bismillah

hampa terasa bila ku tanpamu

hidupku terasa mati jika ku tak bersamamu
hanya dirimu satu yang aku inginkan
ku bersumpah sampai mati hanyalah dirimu (hanyalah dirimu)

atas restu Allah ku ingin milikimu

ku berharap kau menjadi yang terakhir untukku
restu Allah ku mencintai dirimu
ku pinang kau dengan Bismillah

atas restu Allah ku ingin milikimu

ku berharap kau menjadi yang terakhir untukku
restu Allah ku mencintai dirimu
ku pinang kau dengan Bismillah

Kangen

Kutrima suratmu `Tlah kubaca dan aku mengerti
Betapa merindunya dirimu aKan hadirnya diriku
Didalam hari-harimu Bersama lagi
Kau tanyakan padaku Kapan aku akan kembali lagi
Katamu kau tak kuasa Melawan gejolak didalam dada
Yang membara menahan rasa Pertemuan kita nanti
Saat bersama dirimu

Semua kata rindumu
Semakin membuatku `tak berdaya
Menahan rasa ingin jumpa
Percayalah padaku akupun rindu kamu
Ku akan pulang Melepas semua kerinduan
Yang terpendam…..
Kau tuliskan padaku Kata cinta
Yang manis dalam suratmu
Kau katakan padaku Saat ini
Kuingin hangat pelukmu
Dan belai lembut kasihmu
Takkan kulupa slamanya
Saat kau ada di sisiku

Jangan katakan cinta
Menambah beban rasa
Sudah simpan saja sedihmu itu
Ku akan datang…..

Hati Yang Luka

Berulang kali aku mencoba
s’lalu untuk mengalah
demi keutuhan kita berdua
walau kadang sakit

Lihatlah tanda merah di pipi

bekas gambar tanganmu
sering kau lakukan
bila kau marah menutupi salahmu

Samakah aku

bagai burung disana
yang dijual orang
hingga sesukamu
kau lakukan itu
kau sakiti aku

Kalaulah memang kita berpisah

itu bukan suratan
mungkin ini lebih baik
agar kau puas membagi cinta
Pulangkan saja
aku pada ibuku atau ayahku…

Dulu, segenggam emas

kau pinang aku…
Dulu, bersumpah janji
di depan saksi wow wow…
Namun semua hilanglah sudah
ditelan dusta wow wow…
Namun semua tinggal cerita
hati yang luka…

(Biar…,

biarkanlah ada duka malam ini
mungkin esok kan kau jelang
bahagia bersama yang lain)

Kalaulah memang kita berpisah

itu bukan suratan
mungkin ini lebih baik
agar kau puas membagi cinta
Pulangkan saja
aku pada ibuku atau ayahku…

Dulu, segenggam emas

kau pinang aku…
Dulu, bersumpah janji
didepan saksi wow wow
Namun semua hilanglah sudah
ditelan dusta wow wow…
Namun semua tinggal cerita
hati yang luka…

Namun semua tinggal cerita

hati yang lukaa

Setangkai Anggrek Bulan

setangkai anggrek bulan
yang hampir gugur layu
kini segar kembali
entah mengapa

bunga anggrek yang kusayang

kini tersenyum berdendang
bila engkau berduka
matahari tak bersinar lagi

hatiku...untukmu...

hanyalah untukmu
ku serahkan
ku dambakan

dirimu...dewiku...

permata hatiku
ku bayangkan
disetiap waktu

bagai embun pagi hari

bunga-bunga segar lagi
berkembanga harapan hati
hari bahagia...menanti

Paint My Love

From my youngest years till this moment here
I've never seen such a lovely queen
From the skies above to deepest love
I've never felt crazy like this before


Paint my love you should paint my love

It's the picture of thousand sunsets
It's the freedom of a thousand doves
Baby you should paint my love

Been around the world then I met you girl

It's like coming home to a place I've known


Since you came into my life

The days before all fade to black and white
Since you came into my life
Everything has changed

7sumpah

Ada yang hilang jiwku tak tenang
Semakin dalam tubuhku tenggelam
Oh hjan badai, temani aku pulang
Dingin nya malam, tak mampu ku bertahan
Kini kau datang berikan aku ruang
Walau kau lelah tapoi nafasku panjang
Akankah selalu kau tetap menemani
Sinari aku bagai cahya mentari
Aku berjanji jika saatnya nanti, kau ku beri arti hingga diriku mati
Yang hilang biarlah hilang
Yang pergi biarlah pergi
Tetap kau disini Temani aku malam ini
Kini dimna harus ku cari lagi ?

Saat kau pergi tinggal aku sendiri
Lelah ku cari tak juga ku temui
Saat kau hilang 7 sumpah ku maki
Aku berjanji jika nanti kau pergi,akan selalu ku doakan kau mati !

Aku yang slama ini berharap kau untuk coba mengerti untuk apa kau disini, terjerat gelap malam ini


Dan aku yang slama ini berharap kau untuk cepat kembali, tuk temani ku tuk pulang, Dimana aku tenggelam hilang ..

Senin, 28 November 2011

Kasih

 Kasih ..
Sejak senja mulai tenggelam
Bulanpun mengambang diatas cakrawala
Begitu indah menghiasi malam yang sunyi
Kala itu ku lihat akan bayanganmu

Kau yang hadir memberikan sejuta damai dihatiku
Kau bimbing aku kala ku rapuh 
Ku beri keteduhan dalam jiwaku
Sekian lamanya kita meniti hari
Menyambut waktu datang penuh suka

Betapa indahnya bila selamanya kau tetap disampingku
Cinta ini akan kujaga, kan ku ciptakan dalam hati
Kan ku senandungkan bersama malam yang sunyi
Biarlah cinta kita abadi dalam relung hati yang paling dalam

Tak ada yang tau ..
Hanya kita berdua 
Seperti bulan diatas sana
Sendiri menerangi seluruh alam ini
Memberi jalan tentang dalam gelapnya malam
Kan abadi dan berganti sampai waktu 
Menjelang pagi ... !