Senin, 25 Februari 2013

lelaki ditepi jalan

Seperti biasa aku pun pergi ke kantor dengan melewati pemuda itu " Siapa dia , apa yang dia lakukan " pikir ku di dalam hati , hingga tanpa sadar pak sopir menegur ku , " Neng , jangan melamun terus , sudah sampai '' , aku pun tersentak dengan bingung aku turun dari angkot yg biasa aku tumpangi . Aku masih terus bertanya dalam hati apa yang sedang dia lakukan ," mengapa setiap hari dia berada di situ , apa dia tidak ada kerjaan " gumam ku dalam hati . " Nica " Teriakan itu mulai membuyarkan lamunan ku , " Si Banteng mengamuk " tawa ku dalam hati . " Coba kamu lihat , apa yang kamu kerjakan , menyusun laporan begini aja kamu gak becus , saya sudah kasi kamu waktu buat mengerjakan laporan ini , tapi salah semuanya " Omelan nya membuat aku pusing . Ya , seminggu ini aku kurang konsen dalam mengerjakan tugas , aku masih saja mempertanyakan siapa laki-laki yg duduk di tepi jalan itu , hingga membuat pekerjaan ku buyar semua. " Kenapa lo , lemas gitu kena marah ya ma si bos " Arsi menghampiri ku " ia ni , kerjaan gua hancur semua , Huf '' Kata ku mengeluh pada arsi sahabat dekat ku . " Emang , Lo kenapa " Arsi pun mulai bingung dan bertanya , karena tidak biasanya dia melihatku seperti ini. aku pun mulai menceritakan padanya apa yang menjadi pertanyaan dalam hatiku tentang pemuda itu . Akhirnya , dengan muka yang kasihan melihat ku dia pun memberi saran pada ku " ya udah , dari pada lo penasaran terus ma tu laki-laki , mending besok lo samperin dia , terus lo tanya deh , dia tu lagi apa di situ " " Terus kalau dia marah gimana ," Mata ku pun melotot pada arsi " Nyantai aja kali , gak usah melotot " Arsi mulai kesal dengan Ku " Ya deh , sori , sori " " Ya , kalau gak di jawab Lu Bilang aja , " Apa yang harus aku lakukan , untuk membuat kau bicara " Arsi pun berlari sambil menertawai ku . Arsi pun berlalu , aku mulai memikirkan nasehat yang dia berikan , " Bener , juga tu anak dari pada gua penasaran terus mending gua tanya aja langsung " niat ku dalam hati. Esoknya , aku memberanikan diri turun dari angkot yg aku tumpangi , sambil merasa heran sang supir bertanya " kok , tumben neng turun disini " katanya penasaran . " Lagi ada kerjan pak " jawab ku dengan tergesa-gesa. Akhirnya kembali aku melihat pemuda itu duduk di tepi jalan , di tengah keramaian tanpa memperdulikan manusia yang lalu-lalang di hadapannya . Entah apa yang dia pikirkan , entah apa yang dia risaukan . " Aku akan cari tau kenapa pemuda itu selalu duduk disana " pikir ku , selama ini aku hanya melihatnya dari kejauhan . Banyak orang yang melihatnya tapi tidak ada satu pun yang bertanya dan memperdulikannya . Hingga dengan keberanian aku bertanya pada seorang lelaki tua yang selalu membersihkan jalanan di tempat itu. " Permisi pak , " Sapa ku pada lelaki separuh abad itu . " Ia neng , ada apa , ada yang bisa bapak bantu " bapak itu menjawab aku dengan nada yang sangat pelan. Aku pun mulai bertanya pada sang kakek siapa dia. Tiba-tiba kakek itu menatap ku dengan sedih , sambil berkata " Dia lumpuh " aku pun terkejut mendengar perkataan si kakek , sambil melihat ke arahnya jelas terlihat pemuda itu tidak memiliki sebelah kaki . Sikakek mulai menceritakan kisah pemuda itu , bahwa dia seorang pemuda kelas 3 SMA yang hendak menyebrangi jalanan , dia hendak pergi mengikuti ujian akhir sekolah . Tiba-tiba dari arah kejauhan sebuah mobil melaju kencang dan menabraknya hingga dia harus kehilangan kakinya. dan orang yang menabraknya lari tidak tahu entah kemana Aku mulai meneteskan air mata mendengarnya . Sang kakek pun melanjutkan ceritanya. " Sejak saat kejadian itu dia duduk di tepi jalan ini , dia hidup sendiri kedua orang tuanya sudah tidak ada lagi . Tidak ada satu orang pun yang memperhatikannya Bahkan untuk makan pun dia tidak ingin lagi . " Dia hanya menangis dan menangis setiap kali melihat jalan itu dan memandanginya dengan penuh harapan , bahwa seandai saja dia tidak mengalaminya. kakek tua itu pun mengakhiri ceritanya . Dengan sedih aku kembali menaiki angkot menuju tempat kerja ku , sambil menatap ku Arsi bertanya " Ada pa , kok lo nangis gitu , " Kata Arsi bingung . Dengan sedih aku menceritakan apa yang telah aku dengar dari kakek tua itu tentang pemuda di tepi jalan , dan kami sama-sama menangis . " Seandainya saja dia tidak kecelakaan , pasti dia tidak akan seperti itu " Kata ku dalam pikiran . Sejak saat itu aku tidak lagi bertanya tentang siapa pemuda itu , apa yang dia lakukan atau mengapa dia tidak beranjak dari tepi jalan yang hanya memberinya kelukaan . " Pemuda di tepi jalan , Menatap pilu dengan sebuah kelukaan melihat kosong jauh tidak ada harapan , hanya berharap kembali masa yang lalu yang mungkin akan lebih membuat dia menyenangkan , entah sampai kapan dia akan terbentang dan terdiam di sudut jalan yang tidak akan memberikan senyuman , entah sampai kapan dia akan bangkit dari sayatan kelam hati sang pemuda jalanan " DMCA Protection on: http://www.lokerseni.web.id/2013/01/lelaki-ditepi-jalan-siapakah-dia-cerpen.html#ixzz2LuNUW2XC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar