Senin, 25 Februari 2013

cinta sejati yang berujung maut

Kisah ini aku alami sekitar th 2004 lalu, saat aku berkenalan dgn seorang gadis bernama Vina, dan inilah kisah cintaku yang paling tragis yang tidak bisa kulupakan seumur hidup. Aku melirik jam tanganku, ternyata sudah jam 7 pagi saat aku mulai memasuki gerbang sekolahku. Dengan tergesa-gesa aku pun berjalan menuju kelasku karna bel sekolah sudah berbunyi. Saat aku berjalan, secara tidak sengajak aku menabrak seorang gadis yg kebetulan jg datang terlambat.. "Maaf-maaf, aku gk sengaja.." kataku sambil membantu memunguti bukunya yg jatuh karna aku tabrak. "Oh, tidak apa2 kok. Lain kali hati2 ya.." kata gadis itu dengan ramah. "Iya maaf.. Kamu anak kelas mana?? Kok bisa terlambat??" tanyaku padanya. "Aku anak kelas 3 Jurusan Informatika.. Iya nih, aku terlambat gara-gara tadi angkotnya mogok. Kamu sndiri anak kelas mana?? Kok terlambat juga??" tanya gadis itu padaku. "Aku anak kelas 3 Jurusan Konstruksi Bangunan.. Hehe, biasa lah yg namanya cowo'.." kataku padanya. "Oh, kalo gitu kita sebelahan donk kelasnya.." kata gadis itu. "Iya, mending kita bareng aja yuk jalannya.." kataku padanya. "Ok deh.." kata gadis itu sambil tersenyum. Kemudian kami pun berjalan bersama menuju kelas kami masing-masing. Jam 9, bel istirahat berbunyi. Aku pun langsung menuju kantin, dan aku pun kembali bertemu dengan gadis itu yg kebetulan akan ke kantin jg.. "Eh, kita ketemu lagi.. Mau kemana nih??" tanyaku pada gadis itu. "Iya nih, aku mau ke kantin jg.." jawab gadis itu. "Oh, sama donk ma aku.. Eh ya, kita belum kenalan, nama kamu siapa??" tanyaku padanya. "Namaku Vina, nama kamu??" tanya gadis itu padaku. "Namaku Ardin.." jawabku. "Trus alamat rumah kamu dimana??" tanyaku padanya. "Rumahku di Jl. Gajah Mada 47.." jawabnya. "Oh, kalo gitu kita sama dong alamatnya, aku di Jl. Gajah Mada no 76.." kataku padanya. Dan itulah awal perkenalanku dengan gadis yg bernama Vina. Kami pun akhirnya berteman dan juga saling bertukar no hp. Tiap hari kami selalu berangkat ke sekolah bersama-sama, sampai2 teman2 sekolah kami mengira kami pacaran karna kami slalu terlihat berjalan bersama.. Tak terasa 5 bulan sudah aku berteman dengan Vina, dan karna seringnya aku dan vina berjalan bersama dan salin sms, akhirnya aku pun mulai jatuh cinta padanya tapi aku masih takut untuk mengutarakan perasaan cintaku padanya. Dan pada suatu hari, aku pun berusaha untuk memberanikan diriku untuk menyatakan cinta pada dia. Aku pun berniat untuk menyatakannya saat istirahat sekolah.. "Vina, istirahat nanti aku tunggu km di taman sekolah ya.." kataku padanya. "Ada apa, kok tiba2 ngajak ke taman sekolah??" tanya vina padaku. "Ada deh, pokoknya km datang aja kesana.." kataku padaya. Tepat bel istirahat, aku pun langsung menuju ke taman sekolah dan duduk di kursi taman. 5 menit kemudian, vina datang menemuiku di taman.. "Ada apa sih ardin, kok ngajak kesini??" tanya vina sambil duduk disampingku. "Ada suatu hal yg pengen aku omongin padamu.." jawabku. "Apa itu ardin??" tanya vina. "Tapi kamu jangan marah ya kalo aku omongin hal itu.." kataku padanya. "Iya, aku gak akan marah kok.." jawabnya. "Aku...." kataku sambil malu2. "Aku apa???" tanya vina. "Aku...jatuh cinta padamu...mau gak kamu jadi pacarku??" jawabku. Sejenak vina terdiam setelah mendengar kata-kata dariku.. "Kenapa vina, kok diam?? Km marah ya padaku?? Maaf ya.." tanyaku padanya. "Enggak, aku nggak marah kok.. Cuma aku bingung aja mau jawab kata-kata kamu td.." kata vina. "Emangnya kamu mau jawab apa??" tanyaku padanya. "Emmmm, aku malu untuk jawab ardin.." jawab vina. "Jawab aja vina, gpp kok.." kataku padanya. "Sebenarnya aku jg jatuh cinta padamu sejak 1 bulan lalu, tapi aku takut km marah bila aqku bilang padamu.." jawab vina. "Owh... Trus gimana, km mau gk jd pacarku??" tanyaku padanya. "Aku mau jd pacar km ardin.." jawab vina sambil tersenyum. "Alhamdulillah.. Makasi ya vina.." jawabku sambil senang bgt. Akhirnya kami pun resmi berpacaran sejak saat itu. Kebersamaan kami jadi semakin dekat dan hari demi hari kami lalui dg bahagia. Bahkan saat menjalani UAN, aku jadi mempunyai semangat karena telah memiliki seorang kekasih, dan vina juga merasakan sama seperti yg aq rasakan. Dan akhirnya kami pun dapat lulus bersama dgn hasil yang baik. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan kami jalani dgn bahagia dan selalu bersabar jika kami menghadapi suatu masalah pada hubungan kami.. Tak terasa sudah hampir 1 tahun aku berpacaran dgn vina. Dan pada suatu hari, vina kuajak jalan2 pagi ke taman kota untuk dan setelah itu kami duduk di kursi taman.. "Beib, aku boleh nanya nggak??" tanya vina padaku. "Boleh dong,kamu mau nanya apa??" jawabku padanya. "Selama kita pacaran kamu merasa ada yg aneh gk pada diriku??" tanya vina padaku. "Hmmm, gk ada yang aneh kok, cm aku merasa kalo akhir2 ini kamu sering sekali sakit dan wajah km pucat.." jawabku pada vina. "Oh, itu mungkin karena aku terlalu kecapean aja.. Ya syukurlah kalo memang km gk merasa ada yang aneh pada diriku.." jawab vina padaku. "Eh, dah jam 8 nie.. Kita pulang yuk.." ajak vina padaku. "Iya nih, ayo dah.." jawabku. Kemudian aku dan vina pun pulang, setelah mengantarkan vina kerumahnya, aku pun langsung berpamitan kepada ortu vina. Di perjalanan pulang kerumah, aku terus memikirkan tentang kata-kata vina di taman tadi, tidak mungkin dia tiba2 nanya seperti itu kalo alasannya cm kecapean aja. 2 hari kemudian, aqku mendapat telepon dari ayah vina.. "Halo, ini nak ardin ya??" tanya ayah vina. "Iya, saya ardin.. Ada apa pak??" jawabku. "Nak ardin, cepat kesini sekarang ya nak, vina sakit nak.. Dia muntah darah dan mimisan.." kata ayah vina. "Ha?? Kok bisa gt pak?? Emangnya vina habis ngapain??" tanyaku. "Bapak nggak tau nak, mending km kesini sekarang nak.." jawab ayah vina. "Iya pak, sekarang saya akan kesana.." jawabku. Kemudian aku pun langsung pergi kerumah vina, disana aku pun langsung menuju ke kamar vina, terlihat dia pucat sekali.. "Kenapa km beib? Kok bisa kyk gini??" tanyaku pada vina. "Gak tau ni, pagi td kepalaku terasa pusing bgt trus aqku muntah darah dan mimisan.." jawab vina. Kemudian aku pun bertanya pada ayah vina.. "Emangnya dia udah dibawa ke dokter pak??" tanyaku pada ayah vina. "Sudah nak, tapi kata dokter dia tidak apa2, tidak ada penyakit serius di tubuhnya.." jawab ayah vina. "Wah, kayaknya ini bukan penyakit biasa pak.. Mending kita bawa aja ke kyai, kebetulan saudaraku punya kenalan seorang kyai.." jawabku pada ayah vina. "Iya nak, ayo kita bawa vina sekarang.." jawab ayah vina. Kemudian kami pun lantas membawa vina menuju rumah kyai kenalan saudaraku. Setelah itu vina pun langsung dirukyah, dan saat dirukyah vina langsung berteriak-teriak seperti orang kesakitan. Melihat itu aku dan ayah vina hanya bisa bersedih sambil memegangi kaki dan tangan vina agar tidak berontak. 1 jam kemudian, vina pun selesai dirukyah dan ayah vina bertanya pada kyai itu.. "Pak kyai, apa yg terjadi pada anak saya? Kok dia bisa seperti itu td?" tanya ayah vina. "Begini pak, sepertinya ada orang yang telah mengirim santet kpd anak bapak.." kata kyai itu. "Trus sekarang gimana pak kyai, apakah anak saya bisa dibawa pulang?" tanya ayah vina. "Bisa pak, tapi anak bapak harus rajin dibawa kesini untuk terapi rukyah selanjutnya.." jawab kyai itu. "Iya kyai, kami akan rajin membawa dia kesini.. Terima kasih kyai.." kata ayah vina. Kemudian kami pun membawa vina pulang kerumahnya. Setiap seminggu skali vina dibawa kerumah kyai untuk terapi rukyah, tapi masih belum ada sedikitpun, dia masih sering mimisan dan muntah darah terus. Aku dan ortu vina sangat sedih sekali melihat keadaan vina yg seperti itu. 1 bulan sudah vina menjalani terapi rukyah, tapi hasilnya sama saja dan malah semakin parah. Dan tepat pada hari senin malam sekitar jam 10, vina tiba2 kejang2 dan dia kesulitan untuk bernafas. Kemudian kami pun lantas memanggil kyai yg mengobati vina untuk datang kerumah vina malam itu juga. 10 menit kemudian kyai itu datang dan langsung berusaha mengobati vina.. 15 menit kemudian kyai itu pun menyuruh aku, ayah vina, ibu, serta keluarga vina lainnya untuk berkumpul di kamar vina.. "Sepertinya nak vina sudah tidak dapat tertolong lagi, dia skarang mengalami sakaratul maut.. Lebih baik kita sekarang bersikap ikhlas dan membantu dia untuk mengucapkan syahadat agar sakaratul mautnya bisa lancar" kata kyai itu. Seketika itu pun aku, ayah vina, ibu vina dan keluarga yg lain langsung menangis. Dan kemudian ayah vina menuntun vina untuk mengucapkan syahadat, sedangkan aku, kyai, ibu vina, dan keluarga lainnya membaca yasin.. Akhirnya, tepat pukul 1 malam, vina mengembuskan nafas terakhirnya.. Innalillahiwainnalillahirojiun.. Kami pun langsung menangis, terlebih aku yg paling bersedih karna harus merelakan cinta sejati ku pergi untuk selamanya.. Keesokan harinya, jenazah vina pun lantas dimandikan, dikafani, dan disholatkan.. Setelah itu jenazah vina pun dimakamkan di pemakaman umum dg diiringi isak tangis dariku, ayah dan ibu vina, teman2nya, dan saudara2nya.. 7 hari sudah vina meninggalkanku dan keluarganya untuk selamanya. Dan aku masih tidak bisa percaya cinta sejatiku itu pergi begitu cepat.. Dan tepat pada malam ke 8 sekitar jam 12.00 saat aku sedang mengaji yasin untuk vina, tiba2 aku dikejutkan oleh kedatangan arwah vina yg muncul didepanku.. "Vvvvinnnaaa, kkkammuu kok datang kesini??" tanyaku sambil terbata-bata. "Beib, kamu jangan takut ya.. Aku datang bukan untuk mengganggumu, aku cum ingin memberitaumu tentang orang yg telah menyantetku sampai aki meninggal.." kata arwah vina padaku. "Sssilahkan dah.." kataku pada arwah vina. "Aku seperti ini karena ulah seorang cowo' yang bernama Hary.. Dia pernah menyatakan cinta padaku tapi aku tolak karna aku tau dia tu anak berandalan dan suka pakai ilmu hitam.. Dan dia sakit hati karna cintanya aku tolak, kemudian dia mengirim santet padaku beib.. Maafkan aku, karna aku terlambat untuk memberitau kamu" kata arwah vina. "Oh, tidak apa2 kok.. Trus apa yang bisa aku lakukan agar kamu bisa tenang di alam kamu?" tanyaku padanya. "Aku ingin km membantu ayahku untuk menangkap dia, agar dia bisa mendapatkan hukuman yg setimpal.." kata arwah vina padaku. "Iya vina, aku akan melaksanakan amanatmu itu.." kataku padanya. "Terima kasih sayang, jangan terus2an bersedih ya, aku yakin kamu akan mendapatkan cinta sejati yang lebih dariku. Jangan khawatir, aku akan selalu hidup didalam hati kamu. Sekarang aku akan pergi ke alam ku,doain aku ya agar aku bisa tenang.. Selamat tinggal cinta sejatiku.." kata arwah vina. "Iya.. Aku akan selalu berdoa untukmu sayang.. Selamat tinggal.." jawabku sambil bersedih. Setelah itu, arwah vina pun lenyap di kegelapan malam.. Arwah cinta sejatiku.. Esok paginya, aku pun langsung kerumah vina untuk memberitaukan amanat alm. vina pada ayah dan ibu vina. Setelah itu, aku dan ayah vina pun pergi kerumah kyai yg mengobati alm. vina dg maksud untuk minta bantuan menangkap si Hary.. Sesampai dirumah Hary, aq dibantu ayah vina dan kyai langsung menangkap Hary, dan dia pun tak bisa berkutik karena ilmu hitamnya sudah dimusnahkan oleh kyai atas ijin Allah SWT.. Setelah itu Hary pun langsung diserahkan kpd polisi untuk kemudian mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya.. Alhamdulillah, akhirnya aku pun bisa melaksanakan amanat alm. vina, amanat cinta sejatiku yang akan tetap hidup dihatiku untuk selamanya.. Selesai...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar