Senin, 14 Januari 2013

Sejarah

Sejarah Tahun Baru Masehi
Tahun Baru pertama kali dirayakan pada
tanggal 1 Januari 45 SM (sebelum masehi).
Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan
sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk
mengganti penanggalan tradisional Romawi
yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM.
Dalam mendesain kalender baru ini, Julius
Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli
astronomi dari Iskandariyah, yang
menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat
dengan mengikuti revolusi matahari,
sebagaimana yang dilakukan orang-orang
Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu
dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan
Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45
SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1
Januari. Caesar juga memerintahkan agar
setiap empat tahun, satu hari ditambahkan
kepada bulan Februari, yang secara teoritis
bisa menghindari penyimpangan dalam
kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar
terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama
bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius
atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti
dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar
Augustus, menjadi bulan Agustus.[1]
Dari sini kita dapat menyaksikan bahwa
perayaan tahun baru dimulai dari orang-orang
kafir dan sama sekali bukan dari Islam.
Perayaan tahun baru ini terjadi pada
pergantian tahun kalender Gregorian yang
sejak dulu telah dirayakan oleh orang-orang
kafir.
Berikut adalah beberapa kerusakan akibat
seorang muslim merayakan tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar