Selasa, 08 Oktober 2013

Kependudukan

Salah satu sensus paling awal yang dilakukan di wilayah Karesidenan Surakarta (Residentie Soerakarta) pada tahun 1885 mencatat terdapat 1.053.985 penduduk, termasuk 2.694 orang Eropa dan 7.543 orang Tionghoa. Wilayah seluas 5.677 km² tersebut memiliki kepadatan 186 penduduk/km². Ibukota karesidenan tersebut sendiri pada tahun 1880 memiliki 124.041 penduduk.[20]
Jumlah penduduk kota Surakarta pada tahun 2010 adalah 503.421 jiwa[1], terdiri dari 270.721 laki-laki dan 281.821 wanita, yang tersebar di lima kecamatan yang meliputi 51 kelurahan dengan daerah seluas 44,1 km2. Perbandingan kelaminnya 96,06% yang berarti setiap 100 orang wanita terdapat 96 orang laki-laki. Angka ketergantungan penduduknya sebesar 66%. Catatan dari tahun 1880 [21] memberikan cacah penduduk 124.041 jiwa. Pertumbuhan penduduk dalam kurung 10 tahun terakhir berkisar 0,565 % per tahun.[22] Tingkat kepadatan penduduk di Surakarta adalah 11.370 jiwa/km2, yang merupakan kepadatan tertinggi di Jawa Tengah (kepadatan Jawa Tengah hanya 992 jiwa/km2).[23]
Jika dibandingkan dengan kota lain di Indonesia, kota Surakarta merupakan kota terpadat di Jawa Tengah[1] dan ke-8 terpadat di Indonesia, dengan luas wilayah ke-13 terkecil, dan populasi terbanyak ke-22 dari 93 kota otonom dan 5 kota administratif di Indonesia.
Daftar kecamatan di Surakarta
No. Peta Nama kecamatan Kode Pos Luas  % luas Penduduk  % penduduk Kepadatan Laju pertumbuhan
1 Lokasi-Surakarta-Banjarsari.png Banjarsari 57130 14,81 33,63% 157.438 31,45% 10.630/km2 0,25
2 Lokasi-Surakarta-Jebres.png Jebres 57120 12,58 28,57% 138.624 27,69% 11.019/km2 0,88
3 Lokasi-Surakarta-Lawiyan.png Laweyan 57140 8,64 19,62% 86.315 17,24% 10.002/km2 -0,21
4 Lokasi-Surakarta-PasarKliwon.png Pasar Kliwon 57110 4,82 10,95% 74.145 14,80% 15.383/km2 -0,07
5 Lokasi-Surakarta-Serengan.png Serengan 57150 3,19 7,24% 44.120 8,81% 13.830/km2 -0,59
  • Berdasarkan sensus 2010 [2]
Kecamatan terpadat di Solo adalah Pasar Kliwon, yang luasnya hanya sepersepuluh luas keseluruhan Solo, sedangkan Laweyan merupakan kecamatan dengan kepadatan terendah. Laju pertumbuhan penduduk Solo selama 2000-2010 adalah 0,25%, jauh di bawah laju pertumbuhan penduduk Jawa Tengah sebesar 0,46%.
Jika wilayah penyangga Surakarta juga digabungkan secara keseluruhan (Solo Raya: Surakarta, Kartasura, Colomadu, Ngemplak, Baki, Grogol, Palur), maka luasnya adalah 130 km². Penduduknya lebih dari 800.000 jiwa.[rujukan?]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar